Catatan tentang penulisan ilmiah


Berikut adalah beberapa catatan tentang penulisan ilmiah (singkat dulu dan tidak terurut):
1. Tulisan ilmiah berisikan hal ilmiah (mengikuti metode ilmiah) dan sering kali teknikal (kalo anda di bidang sosial, jangan ditulis sosialis ya :). Sehingga sangat penting menulis dari beberapa perspektif dan sangat perlu memberikan abstraksi dan simplikasi dalam bagian-bagian penting (biasanya di awal setiap Bab atau sebelum menulis serangkain tulisan yang detail dan teknis). Contoh, pada awal Bab 3, yang biasanya terkait dengan Metodologi Penelitian atau Desain Penelitian, perlu kita buka dulu Bab 3 dengan memberikan rangkuman dari isi Bab 3, sehingga pembaca mempunyai bayangan isi dari Bab 3 dan detail dari Bab 3.
2. Membahas judul
3. Perumusan masalah. Bagian ini adalah bagian yang sering mahasiswa yang tidak biasa melakukan penelitian lemah. Selain kurang menuliskan secara spesifik masalah yang ingin diselesaikan apa. Maka, mahasiswa kurang bisa membedakan antara implementasi dan pengembangan masalah teknis mana yang bersifat ilmiah/tidak ilmiah. Salah satu kunci utamanya adalah mahasiswa harus mengangkat variabel penelitian dalam masalah teknis yang dikemukakan, misal: proses-nya, paramater/atribut pengukuran (misalny: akurasi, performansi (waktu), dll).
4. Memahas skema penulisan abstrak, yang perlu diingat abstrak ditulis jika tulisan kita sudah hampir selesai. Sudah tersedia template abstrak, disebut dengan structured abstrak (dapat didownload di internet).
5. 17/11/2016 Analisis data. Dalam karya ilmiah, data hasil penelitian harus dianalisis untuk mendukung jawaban terhadap masalah yang diangkat. Ada beberapa cara analisis data, diantaranya analisis data dilakukan pada hasil yang didapatkan pada variabel yang diteliti, misalnya akurasi hasil, waktu pemrosesan dll. Analisis data juga bisa dilakukan terhadap proses, yang biasanya menjawab perumusan masalah dengan kata kunci “Bagaimana…”.

,